Tuesday, February 28, 2012

Deeper and deeper


Kurang lebih sudah sebulan gw tinggal di Cilacap, meski baru cuma bentar disini gw udah hampir hafal semua jalanya. Bahkan gw banyak mencari tahu tentang objek terkenal yang ada disini, misalnya Nusa Kambangan, Pasar Wage, dan beberapa lokasi industri lainya. Gw bener-bener meng-explore yang ada disekitar gw, maksud gw sih ya mumpung masih punya kesempatan disini.
Kemarin gw menemukan sebuah fakta menarik, bukan tentang suatu tempat baru, tetapi tentang kebiasaan orang. Jadi gw setelah mempelajari tentang hystory, geography, dan demography wilayah ini, gw mencoba menanyai beberapa senior gw tentang kota ini. Dengan ekspresi tidak tahu, gw tanya sama beberapa temen gw yg asli sini dan senior gw yang udah lama tinggal disini berpuluh-puluh tahun. Misalnya gw tanya tentang sejarah Nusa Kambangan, tanya kok bisa bernama seperti itu, dan kejadian-kejadian yang pernah ada disitu. Sungguh mengagetkan ternyata mereka tidak tahu. Yang bikin heran adalah karena gw yang baru tinggal disitu beberapa minggu aja udah lumayan tahu banyak. Trus gw evaluasi balik ke diri gw, misalnya gw ditanya tentang Yogyakarta, yang merupakan tempat kelahiran dan gw besar, ternyata gw juga nggak tahu banyak tentang history nya, mungkin banyak pendatang yang lebih tahu dari gw.
Kalau dihubungkan dengan soal ilmu agama juga seperti itu, gw sejak lahir sudah memeluk Islam, sudah 24 tahun gw memeluk agama ini, tapi sampai sekarang gw belum tahu banyak tentang agama. Selama ini gw "merasa" sudah cukup tahu, dan enggan menggali lebih dalam, padahal sebenarnya gw nggak tahu apa-apa. Sungguh ironic memang, gw yang sudah lama memeluk agama ini ketinggalan dengan orang-orang yang baru masuk islam. Mereka explore semakin dalam, terus menggali dengan antusias.
Seperti tulisan gw yang sebelumnya tentang truly discovery harusnya kita selalu digging deeper and deeper buat hal-hal yang sebenarnya sudah lama kita jalani. Seperti ketika gw bekerja, bukan hanya tahu prakteknya saja, tapi gw harusnya mengerti filosofi dari pekerjaan itu. Dalam beragama harusnya kita juga ngerti dasarnya agar tidak melakukan kesalahan prosedur, melakukan ibadah yang tidak sesuai SOP-nya. Karena itu kita harusnya menggali ilmu agama semakin dalam lagi, tidak stagnan di posisi yang sekarang. Bagaimana mungkin religiusitas kita meningkat kalau kita nggak pernah menggali ilmunya.

Ilmu yang hanya turun 4 tahun sekali,
Cilacap, 29 February 2012

No comments:

Post a Comment