Across the keyboard, through sands of time.............Unspoken thoughts get you nowhere. If you can't speak out, then write it out
Saturday, February 25, 2012
Jono dan Pulau Kenangan
Suara diesel dari perahu nelayan yang hilir mudik memecah kesunyian pagi itu. Diteluk pantai itu memang tidak terdapat ombak yang menderu-nderu seperti di wilayah pantai selatan Pulau Jawa yang lain. Teluk pantai di Cilacap yang dikenal dengan Teluk Penyu ini memang berbeda, pulau panjang yang berdiri didepanya itulah yang membuat teluk pantai itu tidak mempunyai ombak besar seperti pantai selatan lainya. Pulau Nusa Kambangan melindungi cilacap dari sapuan ombak seperti yang ia lakukan tahun 17 Juli 2006 lalu saat terjadi tsunami akibat gempa berkekuatan 6,8 skala Richter di Pangandaran. Cilacap terhindar dari tsunami padahal saat itu daerah disekitarnya terutama Pangandaran terkena tsunami yang mengakibatkan 432 warga meninggal dan 32 orang lain dinyatakan hilang, ribuan rumah warga rusak, puluh ribu jiwa penduduk terpaksa tinggal dipengungsian sampai berbulan-bulan. Syukur saat itu Cilacap mempunyai Pulau Nusa Kambangan yang berdiri melindungi Cilacap sehingga terselamatkan.
Pulau yang dikenal sebagai Alcatraz-nya Indonesia itu memang terdapat lembaga permasyarakatan berkeamanan tinggi. Awalnya hanya digunakan untuk narapidana dan tahanan politik, tetapi sekarang juga digunakan untuk tahanan kasus narkotika. Istilah penjara Nusakambangan sebenarnya adalah kesalahan masal masyarakat dalam penyebutan, karena sebenarnya tidak ada lembaga permasyarakatan yang bernama Nusa Kambangan disitu, disana awalnya ada sembilan Lapas, antara lain Lapas Batu, Lapas Besi, Lapas Nirbaya, dll. Nama Nusa Kambangan berasal dari kata “kembangan” karena disana banyak ditumbuhi bunga, salah satunya bunga Wijaya Kusuma. Di pulau itu juga menjadi cagar alam karena terdapat beberapa pohon langka seperti pohon Plahar. Bahkan kadang pulau ini juga sering disebut sebagai pulau ritual, karena sering digunakan penerus kerajaan mataram untuk melakukan ritual.
Pagi itu, matahari masih enggan menampakan cahayanya, burung-burung dipantai baru mulai mencari sarapan pagi, Jono sudah duduk di pinggir pantai. Setiap hari libur Jono selalu datang ke pantai itu pagi-pagi, kebiasaan itu sudah dilakukanya bertahun-tahun. Ia duduk sambil menyanyikan lagu dari The Script - The Man Who Can’t Be Moved. Ia duduk bersama beberapa pemancing yang sedang menunggu ikan kelaparan memakan umpanya. Jono disitu bukan untuk menunggu ikan, Ia selalu pergi ke pantai pagi hari untuk menunggu seseorang, yang sebenarnya entah datang atau tidak, bukan karena tidak menepati janji, tapi karena memang tidak pernah ada janji untuk bertemu di tempat itu, di waktu itu.
Jono hanya tahu kalau orang yang ia tunggu menyukai pantai di pagi hari, begitu juga Jono. Memang banyak yang bilang kalau udara pagi di pantai bisa menurunkan tekanan darah tinggi dan menyembuhkan asma, tapi sebenarnya itu baru sebatas kepercayaan masyarakat karena belum ada penelitian yang menyebutkan hal itu. Sejak dulu Jono memang menyukai pantai di pagi hari, bahkan ketika kerja praktek semasa kuliah Jono juga memilih tempat yang dekat dengan pantai. Sampai sekarang Ia masih ingat ketika pagi buta anak-anak di desa tempat Jono kerja praktek menghampirinya di pondokan untuk mengajaknya mencari jingking di pinggir laut. Bersama anak-anak itu Jono berburu kepiting kecil yang hidup di pantai berpasir
Sambil memandang pantai dan menghirup nafas panjang-panjang Jono teringat banyak hal yang selama ini tidak seharusnya Ia lakukan, Ia teringat banyak kata yang tak sepantasnya terucap, tapi Ia sadar bahwa itu sudah terjadi, memang ingin rasanya Jono kembali ke masa lalu dan mengulangi semua kejadian yang Ia Ingat, kemudian dia pun akan melakukan hal yang berbeda. Namun Ia juga sadar tak seharusnya Ia terlalu larut dalam perasaan itu, Jono memikirkan apa yang harus Ia lakukan untuk menggerakan tulang-tulang mudanya.
Jono terus duduk dengan tenang menghadap arah laut dan pulau Nusa Kambangan, kemudian dari handphone-nya berdering lagu I Can’t Be With You dari Cranberries yang menjadi nada dering handphone-nya, Jono pun melihat ke handphone-nya dan ternyata Rika teman Jono semasa kuliah yang menghubungi-nya. Tapi Jono enggan mengangkatnya, saat itu Ia masih tidak ingin diganggu, kecuali oleh seseorang dan orang itu bukanlah Rika. Memang akhir-akhir ini Rika sering menghubungi Jono, Ia bilang kalau mau berkunjung ketempat Jono saat liburan, tapi Jono bilang kalau akhir-akhir ini Ia baru sibuk, sibuk melamun jawabnya dalam hati.
Tak terasa rintik-rintik gerimis mulai turun di pagi itu, terlihat titik-titik air terbentuk di hamparan air laut. Satu-persatu pemancing disekitar Jono pergi untuk berteduh, tapi Jono masih enggan untuk meninggalkan tempat itu, Ia masih berharap orang yang Ia tunggu muncul. Terus dijatuhi air dari langit tidak membuat Jono bergerak, karena Jono juga suka hujan, Ia selalu ingat ketika seseorang pernah mengatakan pada Jono bahwa hujan adalah rahmat. Ia juga pernah menedengar ada tiga keadaan dimana doa banyak dikabulkan, yaitu saat sedang azan, saat perang berkecamuk, dan saat sedang turun hujan. Karena itu Jono pun berdoa, ada tiga permohonanya yaitu agar selalu dijauhkan dari perilaku negatif, agar diberi kemampuan untuk memaknai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dalam hidupnya dan agar selalu bisa berfikir jernih dalam mengambil keputusan.
Tiba-tiba lagu I Can’t Be With You kembali terdengar dari handpone Jono, Ia juga masih malas mengangkatnya, tapi Ia pikir lebih baik kalau dia lihat dulu siapa tahu orang yang ia tunggu menghubunginya, siapa tahu tiba-tiba angin menyampaikan kerinduanya. Ia pun melihat nama orang yang menghubungi-nya, kemudian sangat kaget dan langsung mengangkat telp-nya.
“Assalamu’alaikum” sapa Jono
“Wa’alaikumsalam, Mas Jono sekarang posisi dimana?” jawab si penelpon
“Saya di pantai, ada apa ya?” Tanya Jono
“Ini Mas Jono, saya minta bantuan anda, ada tugas dari kantor pusat” jawab si penelpon
......(percakapan sampai selesai)…..
Ternyata panggilan atasan lah yang bisa menggerakan Jono. Segera setelah itu Jono langsung move on, pulang untuk mengerjakan tugas, berhentilah lamunan hari itu.
Moral Of The Story:
There is no simple love stories. If it's simple, it's not love. If it's love, it'll get complicated. True love never runs smooth.
Cilacap, 25 February 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment