Across the keyboard, through sands of time.............Unspoken thoughts get you nowhere. If you can't speak out, then write it out
Tuesday, January 3, 2012
The closest distance between a problem and a solution
Hari yang melelahkan, banyak rencana yang tidak berjalan, dapat informasi yang mengagetkan. Saat-saat seperti itu biasanya bikin gw jadi bete’, menghela nafas panjang-panjang, mengelus dada, males ngapa-ngapain, bawaanya pingin makan banyak, ujung-ujungnya tidur. Biasanya juga saat seperti itu ibadah gw juga jadi menurun, habis shalat nggak baca dzikir, baca Al-Qur’an bentar aja, shalat nggak khusyu’, dan macem-macem kegiatan idle lainya.
Ada yang bilang kalau pas susah aja orang biasanya inget sama Sang Pencipta. Kalau gw malah kebalikanya, ketika gw seneng gw malah lebih rajin ibadah, lebih semangat nulis, lebih senang bantu orang, lebih bahagia lagi kalau berbagi. Sebaliknya ketika susah gw jadi bad mood buat berbuat baik, gw cenderung males-malesan, prinsip gw yang penting nggak merugikan orang.
Tapi kemarin gw tersentil ketika baca statusnya Ahmad Rifai Rifan, penulis buku-buku motivational spiritual, statusnya begini :
“Iman yg kuat baru terlihat saat ujian sedang menghebat. Sedekah saat kaya itu biasa. Sedekah saat miskin baru luar biasa. Rajin ibadah saat tua itu biasa. Anak muda rajin ibadah baru luar biasa. Memuji-Nya saat bahagia itu biasa. Tetap memuji-Nya saat sedih baru luar biasa. Menolong orang lain saat diri sedang lapang itu biasa. Tapi tetap gemar menolong meski diri sedang sempit baru luar biasa.”
Yah, gw merasa malu, seharusnya setiap saat kita harus dekat dengan Allah, karena Dia-lah yang selalu ada dimanapun kita berada, kapanpun kita membutuhkanya.
Wednesday, January 04, 2012
Jakarta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment