Friday, January 27, 2012

Teller Bank Syariah Berangkat ke Kantor Naik Sepeda


Dalam penghayatan suasana malam di depan kamar yang disertai bau kemenyan entah dari mana datangnya ini, mak-jegagik gw inget sama omongan-omongan gw di masa kuliah dulu. Demi masa, ternyata ucapan-ucapan spontan mengarah asal bunyi itu sekarang satu-demi satu menjadi kenyataan. Kalau di ingat-ingat kemudian dituliskan dalam buku mungkin bakalan lebih tebal dari kamus bahasa Inggris Oxford. Tapi kali ini gw mau menceritakan jawaban yang paling sering gw ucapin karena paling sering juga dulu ditanyain ma temen-temen gw.
Saat kuliah dulu lo paling sering ditanyain tentang apa? Kalau gw paling sering ditanyain tentang jodoh dan karir.
Okay, sekarang ceritanya gw mulai dari karir, karena soal jodoh ini isu sensitif buat gw. Jadi begini ceritanya (di ucapkan dengan nada kayak di kismis, red: kisah misteri jaman dulu)…. Saat kuliah dulu kalau gw ditanya pingin bekerja apa, ada dua jawaban, yang pertama adalah gw pingin bisa bekerja ditempat yang saat berangkat bisa naik sepeda, sehingga otomatis itu bukan di kota besar, apalagi jakarta, bisa-bisa berangkat ke kantor malah bunuh diri gw. Jadi biasanya temen-temen gue menganggap mungkin di perkebunan kali ya yang bisa seperti itu, gw juga mengiyakan, karena gw cinta tanaman. Jawaban yang kedua adalah gw bercita-cita bekerja di bumn yang dikenal jualan bbm. Yah yang kedua ini dulu terlihat sangat jauh, karena pencari kerja sainganya super banyak sekali, apalagi di jaman kuliah dulu gw juga ndak pinter-pinter amat (terlalu bagus kalau menggunakan kata ndak pinter-pinter amat, karena ndak pinter amat itu berarti agak pinter atau lumayan pinter, sedang gw masa kuliah dulu mahasiswa biasa saja).
Tapi, ternyata seperti kata-nya mbak utada hikaru-time will tell, gw sekarang bekerja ditempat yang ketika berangkat ke kantor gw bisa naik sepeda bahkan gw sering jalan saat berangkat ke kantor. Istimewanya lagi lokasi itu tidak se”terpencil” perusahaan perkebunan, bahkan masih dijawa, dan lebih Alhamdulillah-nya lagi relatif dekat dengan sleman, kota kelahiran gw dan tempat orangtua gw tinggal, tempat itu ada di cilacap. Gw benar-benar nggak nyangka ada tempat kerja sesuai cita-cita gw (berangkat kerja naik sepeda) yang lokasinya masih di jawa. And guess what make more special? Gw bekerja di energy company cuy, gila apa (ungkapan yang salah, seharusnya gw mengucapkan Alhamdulillah 1000 kali tidak cukup). Ucapan sembarangan gw jaman dulu benar-benar jadi kenyataan yang lebih manis dari harapanya, Alhamdulillah.
Baiklah, sekarang beranjak ke isu sensitif, tak lain tak bukan itu soal jodoh.
Semasa kuliah dulu kalau ditanya soal jodoh, sama seperti tentang soal karir tadi, gw punya dua jawaban. Yang pertama adalah kalau ditanya soal waktu, gw selalu bilang 2012, tidak ada jawaban lain tentang hal ini. Jawaban spontan ini udah keluar dari mulut gw mulai sekitar tahun 2007 lalu, darimana datangnya angka itu juga gw nggak tau, namanya juga asal bunyi. Kemudian awal tahun 2011 lalu gw bercanda sama temen gw kalau gw mau nikah 10-11-12. Kemudian jawaban kedua adalah soal tipe, gw jawab yg kayak teller bank syariah, yah itu istri idaman gw jaman kuliah dulu, sekarang juga. Kenapa teller bank syariah, karena gw seneng lihat mereka yang ramah serta dibalut pakaian muslimah, benar-benar menentramkan hati. Pada dasarnya sih ini semua jawaban spontan aja dulu, tapi kalau dipikir-pikir sekarang gw ya tetep mau sama mereka,hahaha. Kalau soal pekerjaan seorang istri sih sebenernya gw ndak ada kriteria, itu tadi gw memakai kata “kaya” yang memiliki arti seperti. Yah karena untuk soal ini belum deadline, kita tunggu saja hasilnya dikemudian hari, what it would be. Masihkah keberuntungan menyelimuti diriku ini. Yang jelas luck is when preparation meet opportunities, so if you want achieve your goal, you have to make effort, make road map for your life, wish us luck.
Bonus dari kondisi gw sekarang ini adalah gw punya banyak waktu luang disini, sehingga bisa melakukan hobi yang nggak pernah gw lakukan, seperti menulis ini, kapan saja termasuk dikantor (weits, yang ini jangan ditiru, my mentor say its forbidden).
PS : Cilacap, January 28, 2012
01.00 a.m in the front of my room, searching for modem signal with background soundtrack base jam – bermimpi and bukan pujangga…

Wednesday, January 25, 2012

Mereka Yang Membuat Gw Iri

Pas gw sholat tadi kepikiran, kenapa hal-hal duniawi ini tidak bisa hilang dari pikiran saat gw sedang sholat ya. Selama ini memang sering saat gw sholat, banyak pikiran-pikiran duniawi yang terlintas. Entah rencana kegiatan setelah sholat, rencana besok harus ngapain, ingat kerjaan yang belum dilakukan, ingat mau belanja apa, ingat cem-macem, ingat ini itu.
Kemudian saat bekerja, gw juga jarang bisa benar-benar fokus, banyak distraksi, apalagi saat bekerja memegang online tools seperti ini, meskipun gw bukan tipe social media addict seperti twitter dan facebook, gw paling seneng baca-baca artikel. Saat kerja gw sering baca-baca artikel, dan kegiatan-kegiatan diluar pekerjaan, termasuk ini.
All of this totally wrong
Yah, gw tau itu, gw ngerti itu, gw juga ngrasa kalau ini semua salah. Gw merasa sangat-sangat iri pada para sufi berdasi yang bisa fokus pada ibadahnya dan menjadikan kerja sebagai ibadahnya. Mereka bisa bekerja keras di siang hari kemudian menangis di sepertiga malam yang terakhir.Kalau gw siang di kantor aja ngantuk apalagi kalau sepertiga malam terakhir, malu hati ini rasanya.
Di kantor gw, ada seorang temen yang seperti gw maksud ini. Dia bekerja dengan sungguh-sungguh, selalu fokus, berkontribusi, aktif, kreatif peduli, berprestasi, perhatian ke rekan, ramah dll. Kemudian setelah selesai sholat maghrib gw sering lihat dia ikut kajian di masjid kompleks, ilmu agamanya juga mendalam, bandingkan sama gw yang selalu sok sibuk. Menurut gw dia itu termasuk orang yang menjadikan kerjanya sebagai ibadah, dan selalu ingat Allah dalam bekerjanya, bukan ingat dunia ketika shalatnya seperti gw. Gw pingin menjadikan dia sebagai role model, karena menurut gw menjadi seperti orang lain, yang baik dan bermanfaat itu adalah sebuah pilihan yang bagus.

Cilacap, January 26th, 2012
08.30 a.m In my office

Monday, January 16, 2012

How you treat new comers


Gimana biasanya yang lo lakukan ketika memasuki lingkungan baru, apalagi lo cuma sendiri di situ. Sekarang gue baru memasuki tahapan itu, ini hari-hari awal gue kerja di kantor baru. Yah ini adalah tempat kerja professional gue yang kedua. Meskipun sebenarnya gue udah sering kerja (part time) saat kuliah, yang secara otomatis ketemu banyak orang baru, tetep aja suasana seperti ini bikin gue kikuk dan mati gaya, nggak tau apa yang bisa dilakukan, yang bisa dibantu, dan tidak ada yang mengarahkan atau mendampingi, mau apa coba… ujung-ujungnya malah nulis ini, my lesson life. Gue juga tau kalau kita mesti yang pro-aktif, tapi kalau bapak-bapak sama ibu-ibunya pada sibuk sendiri gitu, gue mau ganggu juga nggak enak, apalagi bakalan ada orang yang posisinya bakal gue tempati.
Gue akui, dulu gue pernah cuek-cuek aja ketika ada anak kerja praktek di departemen gue. Gue mikirnya saat itu dia bukan OJT di section gue, gue bukan mentornya, karena itu gue saat itu cuek aja. Sekarang gue nyesel, mengasihani dia dulu kayak mengasihi kondisi gue sekarang. How rude they are, and how rude I am.
Mulai dari sekarang, gue berkomitmen, bakalan memberikan service yang excellent buat anak baru, buat tamu, buat orang asing di lingkungan gue, so they will be feel comfort and welcome. Yah mengasihi diri sendiri memang bibit kita mengasihi orang lain, bener ndak ya.
Seperti kata pepatah, kalau lo merasa nggak enak ketika diperlakukan seseorang, jangan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Klasik memang, sudah sering kita dengar juga, kita juga tahu itu, tapi apa lo sudah benar-benar sudah melakukanya, coba pikir lagi! Kalau gue sendiri juga tau kalau masih sering melakukan ini, so kalau lo menemukan ketidak nyamanan sama sue, please don’t hesist speak to me.

Des'ree - You Gotta Be


album: I Ain't Movin' (1994)
album: Endangered Species (2000)

Listen as your day unfolds
Challenge what the future holds
Try and keep your head up to the sky
Lovers, they may cause you tears
Go ahead release your fears
Stand up and be counted
Don't be ashamed to cry

You gotta be...
You gotta be bad, you gotta be bold, you gotta be wiser
You gotta be hard, you gotta be tough, you gotta be stronger
You gotta be cool, you gotta be calm, you gotta stay together
All I know, all I know love will save the day

Herald what your mother said
Readin' the books your father read
Try to solve the puzzles in your own sweet time
Some may have more cash than you
Others take a different view
My oh my, yea, eh, eh

You gotta be bad, you gotta be bold, you gotta be wiser
You gotta be hard, you gotta be tough, you gotta be stronger
You gotta be cool, you gotta be calm, you gotta stay together
All I know, all I know love will save the day

Time asks no questions, it goes on without you
Leaving you behind if you can't stand the pace
The world keeps on spinning
Can't stop it, if you tried to
This part is danger staring you in the face
(wo0o0o)

Remember, listen as your day unfolds
Challenge what the future holds
Try and keep your head up to the sky
Lovers, they may cause you tears
Go ahead release your fears
My oh my, eh, eh, eh

You gotta be bad, you gotta be bold, you gotta be wiser
You gotta be hard, you gotta be tough, you gotta be stronger
You gotta be cool, you gotta be calm, you gotta stay together
All I know, all I know love will save the day.
Yea, yea, yea

You gotta be bad, you gotta be bold, you gotta be wiser
You gotta be hard, you gotta be tough, you gotta be stronger
You gotta be cool, you gotta be calm, you gotta stay together
All I know, all I know love will save the day.
Yea yea

Got to be bold
Got to be bad
Got to be wise
Do what others say
Got to be hard
Not too too hard
All I know is love will save the day

You gotta be bad, you gotta be bold, you gotta be wiser
You gotta be hard, you gotta be tough, you gotta be stronger
You gotta be cool, you gotta be calm, you gotta stay together...

Sunday, January 15, 2012

When Honest Is Not Enough



Few month’s ago I believe that being honest, kind to other, and spirit to help the other is enough. But now, after I working at the biggest company own state eveything is seems different. Honest people is not enough, we have to compete with the other, you need more than just honest.

What is that?
That is passion, desire, speed, hardwork and persistent.

In this company, you will be compare with the other. If you want to grow fast, you want to shining, you have to show your passion, desire, speed, hardwork and persistent.
I’am kind of ordinary people that love my live, I love to live my life in a good way, balance life. After working in this company after 5 month, I can see what value in my friend. Which one that have career orientation, competition motivation. And I’am not one of them, I still live my life like I should.

Is they are wrong?
Absolutely no! I believe people like them is needed. This country and my company need them. What it will be this country without them? This country will not develop. So I decided to be more ambitious, without leaving my honesty.

Quote from The Jakarta Post :
Community is sick, exam cheating seen as normal.
It is no wonder that our country is losing the fight against corruption.
Similar to corrupt people who justify any means to become rich, students cheat to get good exam scores.
These kids will grow into corrupt adults who will cheat and manipulate their way to reach wealth and success

PS : please inform me if there are any incorrect writing, I know I did many mistakes.
PLC, Jakarta, December 28th 2011

Saturday, January 14, 2012

Bayang Bayang Ilusi

Bayang Bayang Ilusi
oleh: Anggun

Kala mataku terpejam
Sunyinya malam
Kala hasratku membara
Khayal smakin tinggi

Seribu asa hadir di sekililingku
Bangkitkan gairah hidup
Sejuta harapan di dalam jiwaku
Walau semua masih di dalam angan

Jurang curam menghadangku
Getarkan jiwa
Dan pekatnya kegelapan
Datang melanda

Keraguan kini menjelma di dada
Musnahkan segala asa
Semua harapan yang dulu pernah ada
Tiada tersisa…

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Bayang ilusi

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Mengejar ilusi
Terus berlari
Bayang ilusi

Tuesday, January 3, 2012

The closest distance between a problem and a solution



Hari yang melelahkan, banyak rencana yang tidak berjalan, dapat informasi yang mengagetkan. Saat-saat seperti itu biasanya bikin gw jadi bete’, menghela nafas panjang-panjang, mengelus dada, males ngapa-ngapain, bawaanya pingin makan banyak, ujung-ujungnya tidur. Biasanya juga saat seperti itu ibadah gw juga jadi menurun, habis shalat nggak baca dzikir, baca Al-Qur’an bentar aja, shalat nggak khusyu’, dan macem-macem kegiatan idle lainya.
Ada yang bilang kalau pas susah aja orang biasanya inget sama Sang Pencipta. Kalau gw malah kebalikanya, ketika gw seneng gw malah lebih rajin ibadah, lebih semangat nulis, lebih senang bantu orang, lebih bahagia lagi kalau berbagi. Sebaliknya ketika susah gw jadi bad mood buat berbuat baik, gw cenderung males-malesan, prinsip gw yang penting nggak merugikan orang.
Tapi kemarin gw tersentil ketika baca statusnya Ahmad Rifai Rifan, penulis buku-buku motivational spiritual, statusnya begini :
“Iman yg kuat baru terlihat saat ujian sedang menghebat. Sedekah saat kaya itu biasa. Sedekah saat miskin baru luar biasa. Rajin ibadah saat tua itu biasa. Anak muda rajin ibadah baru luar biasa. Memuji-Nya saat bahagia itu biasa. Tetap memuji-Nya saat sedih baru luar biasa. Menolong orang lain saat diri sedang lapang itu biasa. Tapi tetap gemar menolong meski diri sedang sempit baru luar biasa.”
Yah, gw merasa malu, seharusnya setiap saat kita harus dekat dengan Allah, karena Dia-lah yang selalu ada dimanapun kita berada, kapanpun kita membutuhkanya.


Wednesday, January 04, 2012
Jakarta