Sunday, March 11, 2012

Puisi Habibie Untuk Sang Istri


Kali ini gw kembali re-post, yang entah maaf dari mana sumber aslinya tidak tahu, karena file di lepi nggak ada link-nya, tapi yang jelas puisi ini lumayan cukup menyentuh dan menginspirasi. Puisi yang dikarang oleh salah satu jenius dari Indonesia. Jelas memang gw nggak sepintar Bapak BJ. Habibie, namun yang jelas gw sangat kagum dengan pemikiran, usaha, dan bakatnya. Apalagi kalau tahu betapa romantik-nya beliau, betapa setianya dan betapa saya ingin mengikuti jejaknya. Berikut puisi dari Pak Habibie yang dipersembahkan buat mendiang istrinya Ibu Ainun:

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE

4 comments:

  1. ada di bukunya itu bim.. Q termasuk salah satu pengagum beliau.. uda baca kan??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di bukunya ya na....wah sayang sekali saia belum baca, emang bukunya beredar di Belanda juga ya? hahaha
      Tak nyoba nyari e-book nya dulu..

      Delete
  2. mas bima,[nimbrung] setauku entah keseluruhan puisi atau hanya yang bagian 'mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia' ini ndak pernah dibuat pak Habibie. puisi ini muncul tiba2 pasca bu ainun wafat dan sempat ditanyakan keasliannya.

    tapi pak habibie memang sangat romantis, sana, mas baca bukunya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah, aku juga ada niatan buat baca bukunya, tapi belum ketemu versi e-book nya, dirimu adakah yang versi e-book?

      Ternyata ini juga masih simpang siur kebenaranya ya...Hmmm, yang jelas sih aku suka sama puisi ini, entah dikarang sama siapa aja nggak masalah

      Delete